Cursor

Kamis, 04 Agustus 2016

STOP PEMBODOHAN RAKYAT PAPUA DARI BALIK AGAMA


Saat Papua mulai tertata, kesejahteraan meningkat dan sedang giat membangun patut disayangkan manakala seorang pemimpin agama yang seharusnya menjadi panutan juga contoh dan membawa kedamaian bagi umatnya serta mengajak seluruh elemen masyarakat Papua agar bahu membahu  membangun Papua kearah yang lebih baik lagi daripada sekarang di segala bidang justeru malah berbuat provokasi dari balik Agama yang selalu memperkeruh suasana, menebar kebencian terhadap pemerintah dan menjatuhkan wibawa seseorang yang jelas-jelas wakil rakyat Papua sendiri.

Sebut saja Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua Socratez Sofyan Yoman.  Melalui Siaran Pers kepada Bintang Papua, Socratez mengatakan bahwa, “Pernyataan Ketua MRP Papua Barat Vitalis Yumte yang tentang perjuangan politik Papua sudah final melalui dua fase masing-masing Pepera 1969 dan Otsus 2001 tidak mewakili suara nurani, realitas dan pengalaman hidup orang asli Papua selama ini, tapi suara ini mewakili orang asli Papua yang hati nurani, pikiran dan identitasnya sudah dilumpuhkan pemerintah Indonesia yang penuh dengan kebohongan selama 50 tahun”

Begitu juga dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa “Akar persoalan Papua adalah status politik Papua dalam Indonesia yang belum tuntas sampai kini karena proses dimasuknya Papua kedalam Indonesia melalui cara-cara biadab, tak manusiawi dan penuh dengan kejahatan terhadap kemanusiaan. Orang asli Papua tak ada masa depan dalam Indonesia, karena Indonesia itu negara perampok dan perusak masa depan rakyat dan bangsa Papua. Tak ada yang harus dibanggakan dalam Indonesia”.

Masyarakat Papua kini menyadari bahwa terhambatnya pembangunan di Papua dikarenakan ulah beberapa gelintir orang salah satunya bapak Socratez sehingga membuat bodoh rakyat Papua. Terbukanya era globalisasi, rakyat Papua semakin paham bahwa Pemerintah Pusat telah serius membangun Papua apalagi dengan diberlakukannya otonomi khusus.   
      
Saatnya generasi muda Papua tinggalkan bisikan, ajakan dan hasutan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang selalu merugikan rakyat Papua, mengganggu ketertiban umum dan menghambat pembangunan Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar