Cursor

Jumat, 05 Agustus 2016

KNPB DIBALIK ALIANSI MAHASISWA PAPUA


Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah gerakan sparatis Korban Strategi Usang Belanda untuk memisahkan Irian Barat dari Indonesia, para pendukung OPM tak henti-hentinya berusaha memisahkan Papua dari NKRI dengan melakukan perlawanan bersenjata terhadap Pemerintah Indonesia dan intimidasi terhadap masyarakat yang tidak mendukungnya, tahun 1945 seharusnya Irian Barat sudah resmi menjadi bagian integral NKRI, namun Belanda telah menahan dan mengaburkan sejarah.

Seiring berjalannya waktu OPM mulai menyadari tak memiliki kekuatan cukup untuk melawan dengan aksi militer. Belakangan KNPB yang cenderung lebih dominan melakukan aksi-aksi  demo makar, mereka selalu berusaha memutar balikan fakta sejarah  untuk menciptakan kesadaran palsu bahwa Negara telah gagal menyediakan kesejahteraan bagi masyarakat Papua, hasil final Papera tahun 1969 dianggap tidak syah, menghembuskan isyu palanggaran HAM, mempersoalkan status politik wilayah Papua, menghembuskan isu genosida, dan meneriakkan bahwa Otsus di Papua telah gagal total.

KNPB terus berusaha masuk disegala lini Birokrasi termasuk Aliansi Mahasiswa Papua,  kejadian aksi Makar para pendukung KNPB yang diwarnai dengan tindak kekerasan oleh  oknum mahasiswa Papua terhadap aparat Kepolisian yang mengamankan aksi mereka di Jogjakarta beberapa waktu lalu bahkan yang memutuskan seluruh orang Papua keluar dari Yogyakarta membuktikan bahwa KNPB sudah menyusup dan mempengaruhi AMP untuk berbuat anarkis serta meracuni generasi muda Papua agar tetap bodoh. Gubernur Papua Lukas Enembe sendiri perlu dipertanyakan jiiwa merah putihnya karena disela-sela himbauannya kepada Mahasiswa Papua di Yogyakarta belum lama ini dengan  mengatakan bahwa, “Kapan Mau Merdeka, Kau Sekolah Dulu".

Sebenarnya mayoritas Masyarakat Papua sendiri sudah banyak yang bosan dan meyakini bahwa KNPB ataupun ULMWP yang dipimpin Benny Wenda beserta para pengikutnya hanyalah penipu besar dengan janji-janji palsu mereka yang hanya membodohi masyarakat Papua demi keuntungan pribadi dan kelompoknya, terlebih lagi setelah terbukti United Liberation Movement for West Papua ULMWP ditolak menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG) bahkan masyarakat Papua kini mulai menyadari bahwa usaha Benny Wenda di Luar Negeri menginisiasi pembentukan ILWP (International Lowyer for West Papua) hanya untuk melindungi dirinya sendiri yang berstatus Buronan Interpol.

Papua merupakan bagian Integral NKRI yang syah dan sudah final tidak ada yang perlu disangsikan lagi, fakta pada 12 September 2013, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan secara resmi mengumumkan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia atas segala kekejaman yang pernah dilakukan oleh Belanda. Permintaan maaf tersebut diharapkan dapat menutup sejarah gelap yang pernah dilakukan Belanda di Indonesia, termasuk Papua sebagai wilayah dari NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar