Seluruh masyarakat Papua menyesalkan atas alih fungsi Asrama Universitas Cenderawasih (Uncen) Perumnas III Waena, gedung yang seharusnya sebagai asrama Mahasiswa Uncen yang membutuhkan tanpa memandang Suku dan asal daerah telah dijadikan markas gerakan separatis OPM/KNPB bahkan lebih parah lagi sebagai gudang Miras/Narkoba dan kendaraan bermotor hasil curian yang selama ini meresahkan masyarakat. Ini terbukti setelah pada tanggal 19 Des 2016 Polda Papua melakukan penggerebekan dan Razia di asrama tersebut dan terungkap beberapa kenyataan sebagai berikut:
1. Ditemukan dan diamankan berbagai atribut dan simbol perlawanan terhadap NKRI
2. Ditemukan dan diamankan senjata api dan munisi atas kepemilikan secara illegal oleh kelompok pemberontak
3. Ditemukan Miras dan Narkoba dalam jumlah cukup banyak.
4. Ditemukan dan diamankan puluhan sepeda motor curian yang selama ini meresahkan warga Jayapura dan sekitarnya
5. Ditahan dan diamankan puluhan orang aktifis KNPB yang sebagian besar dari mereka dalam pengaruh miras dan narkoba
6. Sebagian besar penghuni Perumnas III bukan Mahasiswa bahkan tidak memiliki kartu Identitas.
7. Ditemukan dan diamankan Berbagai seragam dan atribut TNI yang dipakai secara Illegal
Asrama Uncen Perumnas III Waena Abepura Papua adalah asrama Mahasiswa yang dibangun oleh Negara untuk ditempati para Mahasiswa Uncen agar bisa belajar dengan tenang guna membangun Bangsa dan Negara dan membangun SDM generasi muda Papua. Tapi Sayang, Asrama ini menjadi Markas Separatis OPM/Knpb. Dari hasil penggerebekan tersebut menunjukkan bahwa kelompok OPM/Knpb adalah kelompok pengangguran, kriminal, pengacau keamanan dan perusak moral generasi muda Papua.
Melalui Media Sosial Kaka Jhon Kogoya mengingatkan kepada adik-adik generasi muda Papua agar jangan mau ikut dan percaya dengan janji-janji kosong KNPB yang hanya bisa menjerumuskan dalam kehidupan tanpa arah. Apabila kalian ikut terjaring dan diamankan Polisi maka data diri kalian akan dicatat dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Bila kalian memiliki catatan kepolisian maka masa depan kalian akan suram. Kalian akan sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di lembaga pendidikan Negara. Kalian tidak akan bisa melamar kerja di BUMN atau Instansi Negara. Kalian tidak akan diterima menjadi anggota TNI/Polri dan ASN. Kalian tidak akan bisa menikah dengan aparat TNI/Polri dan ASN. Dan berbagai kerugian lainnya yang akan membuat masa depan adik-adik menjadi Suram.
Ingat adik-adikku.... masa depan kalian sangat cerah bersama NKRI. Tapi OPM dan Knpb sama sekali tidak bisa memberikan apa-apa kecuali janji-janji bohong. Terbentang luas lapangan Profesi dalam NKRI tinggal kalian yang harus mengisi kemampuan untuk membangun konpetensi diri. Kita tidak hanya punya Papua, tapi kita punya ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Saudara kita bukan hanya orang gunung dan orang pantai, hitam kulit keriting rambut. Tapi kita memiliki Saudara dari ribuan Suku Bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Adik-adik bila memiliki konpetensi dan SDM yang baik maka adik-adik bisa hidup dan berkarya di manapun diseluruh Wilayah Nusantara. Dan di manapun adik-adik berada diseluruh wilayah NKRI adik-adik tidak akan pernah disebut pendatang di seluruh wilayah NKRI, karena seluruh Wilayah NKRI adalah tanah kelahiran kita semua, kebetulan saja NKRI terdiri dari beribu-ribu pulau sebagai wujud kebesaran NKRI yang merupan anugrah Tuhan yang tak terhingga besarnya.
Istilah pendatang dan pribumi hanya berlaku di Papua sengaja dihembuskan Oleh OPM untuk mengkerdilkan dan mengecilkan arti OAP di kacamata Nasional sebagai upaya pemisahan dari bagian NKRI.
Sebagai Bangsa Merdeka bersama NKRI, kita OAP memiliki hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada satupun HAK yang dimiliki oleh WNI lain selain OAP dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak dimiliki oleh OAP. Sebaliknya banyak keistimewaan yang diberikan kepada OAP yang tidak bisa dimiliki oleh WNI lain.
Banyak Kakak-Kakak kita yang memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, banyak yang jadi Menteri, banyak yang jadi Jenderal, jadi pengusaha, artis, olahragawan, dll. Mereka semua menunggu Karya nyata adik-adik sebagai generasi penerus dalam membangun Bangsa dan Negara dan kemajuan Papua.