Cursor

Kamis, 12 Mei 2016

KAMI INGIN MAJU SEPERTI DAERAH LAINNYA





Mendengar nama wilayah NKRI paling timur, yaitu Papua seakan identik dengan gejolak. Berbagai macam alasan selalu dijadikan pembenaran oleh sekelompok orang untuk membuat Provinsi tersebut seolah tidak pernah tenang dan damai.

Adanya perhatian Pemerintah Pusat melalui Otonomi Khusus serta berlipat ganda besarnya dana yang dikucurkan untuk membangun wilayah dalam 15 tahun terakhir seolah tidak ada artinya. Peningkatan kesejahteran dan penurunan kemiskinan serta pembangunan infrastruktur yang menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pun mereka anggap angin lalu.

Terasa aneh ketika pembangunan sedang terus dilaksanakan dan masyarakat Papua sendiri merasa aman dan nyaman tetapi disisi lain segelintir oknum yang selalu berusaha mengacaukannya dengan melakukan berbagai manuver secara massif yang pada ujungnya menjual isu Papua Merdeka  tanpa mereka sendiri memberikan kontribusi sedikitpun untuk kemajuan Papua.

Tetapi benarkah bahwa kelompok ini mewakli masyarakat Papua ?, dari fakta di lapangan jelas hal tersebut tidak benar karena di Papua sendiri masyarakat sudah  tidak mudah terprovokasi oleh upaya oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebagian besar masyarakat Papua saat ini lebih memikirkan serta mementingkan kemajuan serta kesejahteraan Papua daripada mendengarkan celotehan dan ajakan para aktivis Papua merdeka, karena masyarakat Papua sudah cerdas untuk menilai bahwa hal tersebut adalah untuk kepentingan pribadi para oknum tersebut dan bukan untuk Papua.

Selasa, 03 Mei 2016

KESADARAN MASYARAKAT PAPUA


 
Mayoritas rakyat Papua telah belajar banyak dari pengalaman yang dialami Timor Leste pasca memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah memerdekakan diri dan menjadi Negara sendiri 17 Tahun lalu, kondisinya bukannya semakin membaik tetapi berbalik menjadi semakin tidak jelas.


Kondisi perekonomian negara baru tersebut menjadi semakin hari kian terpuruk, rakyatnya hidup dibawah garis kemiskinan bahkan lebih parahnya menjadi negara termiskin di kawasan Asia. Stabilitas keamanan pun terganggu dengan berbagai macam pemberontakan serta tingginya angka kriminalitas.

Kepentingan pribadi menjadi salah satu faktor utama penyebabnya dan rakyat Papua menyadari serta belajar dari hal tersebut. Beberapa oknum yang berdalih memperjuangkan nasib Papua dengan berbagai macam cara justru menjerumuskan rakyat Papua ke dalam jurang kehancuran.

Aksi-aksi demonstrasi, pemogokkan hingga menyerukan perlawanan bersenjata justru akan membawa rakyat Papua ke titik paling nadir dalam kehidupan mereka, sedangkan para oknum tersebut tidak merasakan penderitaan yang dialami rakyat Papua karena mereka hidup bersenang-senang di luar negeri.

Benny Wenda sebagai salah satu tokoh penggerak separatisme di tanah Papua hidup dengan glamour di Inggris, dimana rumahnya yang “katanya” untuk markas pergerakan terletak di wilayah elit dan berharga milyaran rupiah. Bisa dibayangkan bagaimana kehidupannya di luar negeri tersebut, sedangkan rakyat Papua harus merasakan kesulitan dalam hidup akibat terganggunya proses pembangunan disebabkan gerakan-gerakan separatis yang dikoordinir serta dilakukan oleh para oknum semacam Benny Wenda.

Rakyat Papua menginginkan kesejahteraan, pendidikan yang baik, hidup dalam kedamaian, dan semua itu hanya bisa didapatkan dengan bersatu padu bergandengan tangan dengan semua elemen mewujudkan stabilitas di tanah Papua demi terlaksananya pembangunan yang berkesinambungan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Senin, 02 Mei 2016

PESAN ORANG ASLI PAPUA (OAP)

 


Saya tidak bisa memaksa siapapun harus sependapat dengan Saya, Silahkan masing-masing berjalan sesuai dgn pendapat dan pikirannya. Tapi saya hanya mau menyampaikan alasan kenapa Saya sebagai OAP memilih setia kepada NKRI, terserah sebagian kecil OAP menganggap saya penghianat. Tapi ini beberapa alasan Saya yang sangat mendasar :

1.   Sejak Saya dilahirkan ke Bumi tidak pernah merasa terjajah oleh siapapun, kebetulan saya lahir bukan masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Saya bebas kemana saja di seluruh pelosok Indonesia tanpa gangguan apapun.

2.   Saya tidak pernah diperlaukan Diskriminasi Oleh Sodara-sodara saya suku manapun. Bahkan Saya melihat banyak Saudara OAP yg menikah dengan Suku lain selain Papua.

3.   Tidak ada satupun Hak yg dimiliki Oleh WNI lain selain Papua yg tidak dimiliki oleh OAP dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebaliknya banyak hak khusus yg dimiliki OAP yg tidak dimiliki oleh WNI lain. Saya sudah jalan ke hampir seluruh Wilayah NKRI. Di sana Orang Papua tdk disebut pendatang, tapi di Papua ada istilah pendatang dan Pribumi.

4.   Di Papua sayan melihat jarang sekali OAP yg punya kios, jarang yg bisa bertani secara moderen atau jadi Nelayan besar, jadi tukang seperti Sodara-sodara Saya WNI yg lain. Artinya Kalau Papua pisah dari NKRI maka Papua akan mundur 2 abad ke belakang. Kelas papua hanya kelas jual Pinang. Karena itu Saya mau mendorong Sodara-sodara Saya Papua agar mau belajar yg baik, bekerja keras sehingga seluruh OAP dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik.

5.   Saya sudah pernah jalan-jalan ke beberapa Negara Tetangga Wilayah Melanesia, Saya belum pernah menemukan Negara manapun di Wilayah Melanesia yg lebih maju dan lebih sejahtera dari pada Papua. Bahkan Hampir seluruh kebutuhan dasar Warga PNG dipasok dari Papua. Karena Sodara kita di Melanesia sana dikuasai oleh orang Asing.

6.   Demikian pula hampir seluruh kebutuhan dasar Papua di kirim dari Provinsi lain. Sehingga kalau Papua pisah dari NKRI maka seluruh kebutuhan pokok Papua akan diekspor dari luar, betapa menderitanya Papua kalo itu terjadi apalagi kalau kita di Embargo.

7.   Pakta sejarah membuktikan bahwa Papua tidak pernah berdiri sendiri dalam suatu pemerintahan sendiri. Tidak pernah ada kerajaan Papua. Tapi hanya kelicikan penjajah Belandalah yg membayar sekelompok penghianat diberikan Bendera Bintang Kejora dan lagu Hai Tanahku Papua yg dianggap sebagai lagu kebangsaan. Semua simbol-simbol Negara boneka tersebut murni buatan dan Ciptaan Belanda, bukan karya, buatan atau ciptaan anak Papua sendiri. Jadi dimana kebanggan dan kehormatan Papua ?

8.   NKRI selalu dituduh melakukan pelanggaran HAM dan Genocide terhadap Orang Papua, tapi kenyataannya sejak dahulu Nenek moyang kita OAP hingga jaman modern sekarang selalu perang suku, hanya karena persoalan kecil kita saling bunuh dan saling makan sesama Saudara, entah sudah berapa ribu jatuh korban karena perang suku. Justru NKRI lah melalui aparat keamanannya berusaha mendamaikan kita dan mengajarkan peradaban.

9.   Di dalam hukum dan pemerintahan Orang Papua tdk dibedakan dengan suku lain. Banyak OAP yg jadi mentri, banyak yang jadi Jenderal, bahkan seluruh Gubernur dan Bupati/walikota semuanya OAP. Saya Optimis bahwa suatu saat Presidi RI adalah OAP apabila kita mau belajar keras mengisi kemampuan dan Wawasan kita.

10.   Saya sangat cinta dan bangga kepada Papua, tetapi saya lebih Bangga  sebagai bagian dari NKRI. Karena apabila Saya hanya menjadi Papua maka Saya sangat kerdil. Tetapi apabila saya NKRI Saya kaya. Saya punya Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Sumatera dll. Dan Saya punya Saudara ribuan Suku serta bemacam-macam Agama di Indonesia. Karena NKRi dibentuk bukan atas dasar Ras, agama, Suku bangsa dll. Tapi NKRI dibentuk atas dasar Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu). 

SALAM PERSATUAN DARI JHON KOGOYA